
Sajian Originalitas Dan Kualitas Seni Ukir Indonesia
- January 6, 2022
- 0 Comment(s)
Google.com
Seni ukir di Indonesia sudah cukup dikenal sejak tahun 1450 SM, bahan yang digunakan pada saat itu adalah tanah liat.
Kini, bahan untuk karya seni ukur semakin variatif, bukan hanya tanah liat. Beberapa diantara bahan lain yang digunakan tersebut, seperti pelapah daun, kayu, batu, tulang dan lainnya.
Perkembangan seni ukir di zaman dulu semakin terasa berbeda dengan zaman sekarang, terutama tujuannya.
Jika zaman sekarang seni ukir digunakan untuk membuat sebuah karya seni yang sebagian memiliki nilai fungsi, di zaman dulu seni ukir dibuat untuk menciptakan simbol-simbol kepercayaan dan pesan untuk sebuah ritual kepercayaan.
Mengutip buku Sejarah Perkembangan Seni Ukir di Jepara karya Agus Dono Karmadi, dkk, perkembangan seni ukir tidak lepas dari perjuangan R.A Kartini, tokoh emansipasi wanita.
Ia merupakan seorang perempuan asal Jepara yang cukup sering mencurahkan perhatiannya kepada seni ukir di Jepara. Hal itu karena upah pekerja seni ukir yang dinilai kecil dan tidak sepadan dengan kinerjanya.
Sedikit kilas balik pada masa itu, Kartini melihat adanya potensi baik di bidang seni ukir untuk mata pencaharian rakyat Jepara, maka Ia pun memutuskan untuk melakukan pemesanan besar-besaran yang nantinya dibagikan kepada teman-temannya.
Orang-orang di luar Jepara kemudian mulai menyadari bahwa ada karya seni yang layak untuk dibeli dari seni ukir. Semenjak saat itu, Kartini yakin bahwa seni ukir yang sebelumnya dikenal sebagai suatu kerajinan bisa berubah menjadi sebuah industri.
Setelah mengetahui sejarah singkat dari seni ukir, saatnya kita menuju pada penjelasan lebih dalam mengenai berbagai jenis seni ukir yang bersumber dari alam..
Mengekstrasi Hasil Alam Untuk Berbagai Jenis Seni Ukir
Google.com
Mengukir adalah kegiatan menggores, memahat dan menoreh pola pada sesuatu permukaan benda yang diukir.
Biasanya kegiatan mengukir atau memahat demi memperoleh bentuk yang dikehendaki.
Dengan mengurangi dan membuang bagian yang tidak diperlukan. Untuk membentuk ornamen sesuai dengan gagasan sang seniman sehingga menimbulkan bentuk yang artistik.
Tujuan dari setiap seniman yang hendak membuat suatu karya, pastinya akan berbeda-beda, sesuai dengan kebutuhan. Tentunya, ini akan mempengaruhi bahan baku yang akan digunakan oleh seniman tersebut. Setidaknya, ada 4 bahan yang kerap kita jumpai dalam setiap hasil seni ukir. Diantaranya adalah batu, tulang, logam dan kayu.
Pada kesempatan ini, MATOA ingin memberikan sudut pandang terhadap seni ukir yang menggunakan bahan kayu. Sebagaimana kita ketahui, kayu merupakan bahan utama yang kami gunakan dalam proses pembuatan jam tangan kayu.
Selain untuk memperluas wawasan kita terhadap seni ukir berbahan kayu, kami pun ingin mengajakmu lebih jauh lagi dalam mengenal sisi lain dari bagaimana mengolah sumber daya alam yang diekstraksi menjadi sebuah karya seni dengan originalitas dan kualitas yang tinggi.
Mengapa Kayu Selalu Jadi Incaran Banyak Seniman Pengrajin?
Google.com
Mudah didapat dan relatif mudah diukir, apalagi kalau bukan material kayu yang selalu berhasil menarik minat para seniman sejak berabad-abad tahun lalu.
Setiap jenis kayu memiliki serat dan tingkat kekerasan yang sangat variatif. Misalnya, penggunaan jenis kayu untuk seni patung dan jenis kayu untuk kerajinan lainnya, tentu akan berbeda-beda tergantung dari sang seniman yang memiliki tujuan dalam menghasilkan karyanya.
Terdapat berbagai macam jenis kayu dunia yang paling umum digunakan oleh seniman, diantaranya boxwood, pinus, pir, walnut, maple, willow, oak dan ebony.
Dalam proses memoles dan mewarnai, kayu memiliki kualitas estetika yang tidak berubah, hal ini menimbulkan apresiasi terhadap kualitas dan tekstur alami dari kayu.
Kreasi mengukir kayu adalah bentuk pengerjaan kesenian dengan menggunakan alat pemotong atau pisau khusus. Alat ini juga dikenal dengan sebutan alat ukir kayu. Alat ini juga digunakan bersama dengan sebuah palu di tangan lainnya sehingga menghasilkan penggambaran bahkan patung berbahan kayu yang merupakan bagian dari seni ukir kayu. Seni ukir kayu mencakup segala jenis patung di kayu, mulai dari relief dekoratif pada benda-benda kecil hingga figur berbentuk bulat, furnitur, dan dekorasi arsitektur.
Dalam perkembangan waktu yang cukup lama di seluruh dunia, seperti seni ukir kayu topeng dan patung di suku-suku Afrika, seni ukir kayu Eropa yang sangat berkembang di Skandinavia, dan juga seniman kayu Jerman yang menciptakan patung dan altar yang monumental pada abad ke-15 dan ke-16. Di Indonesia, seni ukir kayu hadir dan diwujudkan pada dinding-dinding arsitektur. Hal ini juga terlihat dari seni bangunan percandian yang memiliki karya-karya batu ornamentik yang indah. Lalu, pengembangan seni ukir kayu dipertahankan sehingga mencapai puncak perkembangannya pada zaman keemasan kerajaan Majapahit di Jawa Timur.
Di Indonesia, bukti seni ukir kayu sudah tidak dapat diragukan lagi, fakta bahwa banyak hasil kerajinan seni ukir berbahan kayu yang mendunia, merupakan sebuah kebanggaan yang patut kita syukuri.
Berbagai jenis seni ukir di Indonesia, memiliki perbedaan karakteristik yang ditimbulkan dari asal-usul daerah pembuatnya. Masing-masing karya tersebut, sebagian memiliki histori yang tertuang dalam guratan, motif ukiran kayu dan bentuk akhir yang dihasilkan.
Fakta Seni Ukir Kayu Yang Menakjubkan Di Indonesia
- Seni Ukir Jepara yang Mirip Pola Batik
Google.com
Ukiran kayu yang menakjubkan dari Indonesia adalah pola ukiran tradisional khas bergaya Jawa. Karakteristik umum dari seni ukir kayu dari Jawa ini biasanya merupakan penerapan elemen-elemen alam berupa tumbuhan pada polanya seperti kelopak bunga, dedaunan, hingga pola rempah. Mirip juga dengan pola-pola yangs ering kita jumpai pada Batik khas Jawa. Untuk seni ukir ini sendiri sering ditemukan pada perabot atau dekorasi interior khas Jepara yang masih menjadi favorit masyarakat saat ini.
- Seni Ukir Papua Berpola Manusia
Google.com
Berbeda dengan ukiran kayu khas Jawa, salah satu daerah di Indonesia yang terkenal akan keindahan dan kekayaannya adalah Papua. Namun, di Papua sendiri bisa dijumpai berbagai suku dengan gaya ukir yang berbeda. Pada umumnya, pola khas Papua memiliki bentuk-bentuk manusia dan juga totem dengan material kayu yang berwarna gelap.
- Seni Ukir Bali dengan Vibes Hindu
Google.com
Selain seni ukir kayu khas Jawa dan Papua, ukiran tradisional Indonesia yang juga sangat khas dan populer adalah ukiran khas Pulau Bali. Namun, saat ini pola ukiran mereka lebih banyak diaplikasikan pada material batu. Ciri khas dari pola ukir ini adalah bentuknya yang sangat simetris dan sarat akan motif-motif dari ajaran Hindu-Bali.
Meninjau kembali sejarah akan sebuah seni ukir yang dahulu diperjuangkan dan diekspos oleh pahlawan perempuan Indonesia, Raden Ajeng Kartini.
Tak hentinya memberikan motivasi yang terus menerus kami langgengkan, dalam upaya mengolah hasil alam agar menjadi benda yang memiliki nilai seni dan fungsional, seperti halnya jam tangan kayu. Ruang dan wadah kreatifitas yang kami ciptakan untuk para seniman lokal adalah cara MATOA, agar produk karya anak bangsa yang disajikan dengan originalitas dan kualitas, semakin menggaung dan dikenal di seluruh penjuru dunia.